KRUSIAL.online, NASIONAL – Fahri Hamzah mantan Wakil Ketua DPR RI 2014 2019 mengungkapkan sepak terjang mafia dan kartel yang bermain dalam kelangkaan minyak goreng selama ini. Ia pun mengapresiasi langkah cepat Jaksa Agung dalam mengungkap mafia minyak goreng pada saat kelangkaan terjadi menjelang lebaran.
“Sebetulnya tindakan tersebut adalah langkah yang luar biasa dan spektakuler punya efek luas pada perbaikan Citra pemerintah dan Presiden Jokowi,” paparnya yang dituangkan dalam cuitan twiternya. Senin (25/4/2022).
Ia pun menilai Presiden membuat pernyataan yang sangat tegas di Madura agar kasus ini diusut tuntas oleh Kejaksaan Agung. sehingga siapa saja pelaku yang bermain sebagai mafia dan kartel harus dibuka secara lebar. Ini sejalan juga dengan temuan awal KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) tentang adanya kartel di balik semua ini.
“Namun perang melawan mafia dan kartel tidak mudah, bahkan KPPU sendiri kewalahan,” ungkapnya.
Mafia dan kartel yang sedang diusut oleh Kejaksaan Agung, menurut politisi mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu bukanlah pemain kecil kelas pengecer. Tetapi adalah mereka yang telah disorot nama oleh KPPU ini adalah yang mengontrol produksi kebun sawit, produksi minyak dan penyalurannya.
“Saking besarnya kartel ini, konon mereka tidak saja bisa mengontrol harga dalam negeri, bahkan harga global. Mengingat Indonesia adalah penyuplai sepertiga dari kebutuhan CPO global. Jadi ini adalah para raksasa yang sudah terbiasa mempermainkan harga di tingkat dunia,” ujarnya.
Sikap tegas presiden untuk menghentikan ekspor CPO, memerlukan tindakan lanjutan. Di hilir dipicu oleh langkah Kejaksaan Agung. Tetapi di hulu harus dibuatkan strategi dan kebijakan yang menuntaskan perkara kelangkaan pangan ini agar tidak muncul kembali di masa yang akan datang.
Ia mengingatkan agar Presiden harus mewaspadai kemungkinan keterlibatan orang-orang terdekatnya pada kegiatan mafia dan kartel ini. Sebab perilaku mereka bisa langsung merusak citra Presiden sebagai penanggung jawab jalannya pemerintahan. Sementara mereka dan kelompoknya tidak merasa punya ikatan dengan rakyat.
“Mereka mudah saja datang dan pergi dengan harta dan kekayaan mereka yang besar. Dikumpulkan dari kejahatan seperti mafia dan kartel ini. Sementara Presiden akan ditahan oleh rakyat dan diminta pertanggungjawabannya sampai akhir masa jabatan,” tandasnya.
Penulis/Editor : A Hairuddin