KRUSIAL.online, SURABAYA – Water Park Kenjeran Surabaya merupakan salah satu wahana yang menjadi tempat favorit masyarakat selama masa liburan lebaran. Namun diduga akibat keteledoran pihak pengelola, arena seluncuran air itu ambrol hingga mengakibatkan 16 orang mengalami luka-luka, Sabtu (7/5/2022).
Peristiwa naas yang sempat menimbulkan kepanikan pengunjung tersebut, kini tengaj ditangani aparat Polres Tanjung Periuk Surabaya dengan memasang garis Polisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan penutup Water Park Kenjeran sementara waktu.
siang tadi terjadi malapetaka. Salah satu wahana yang biasanya dijadikan tempat untuk meluncur pengunjung saat berenang, terputus dan mengakibatkan beberapa korban terluka. Sabtu, 07 Mei 2024
Setelah mendapatkan Laporan atas kejadian tersebut, petugas dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak dengan sigap mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan evakuasi korban yang menderita luka luka serta melakukan penutupan sementara untuk penyidikan lebih lanjut.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino Trisanto mengungkapkan, penutupan sementara wahana Water Park Kenjeran tersebut guna keperluan pengembangan penyelidikan yang ditangani oleh Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
“Sejumlah korban yang mengalami luka-luka dalam kejadian itu tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soetomo dan RS Soewandhie. Jadi saat ini kita masih fokus terhadap korban,” jelas Anton.
Perwiran dengan 2 melati di pundak itu, menerangkan kronologi awal peristiwa ambrolnya papan seluncur sekitar pukul 13.30. Diperkirakan sambungan seluncuran patah dan ambrol. Sehingga pengunjung yang sedang bermain di arena dengan ketinggian sekitar 10 meter itu jatuh satu persatu dengan mengalami luka pendarahan di beberapa bagian tubuhnya.
“Kami masih menyelidiki penyebab pastinya. Jadi wahana itu terpaksa kami tutup bagi para pengunjung untuk menghindari terulang lagi peristiwa tersebut,” tukasnya.
Berdasarkan info dilapangan, dari 16 orang korban mengalami luka-luka. Satu orang korban yang masih belum diketahui identitasnya dan kini dalam perawatan intensif dokter.
Penulis/Editor : A Hairuddin