KRUSIAL.online, SURABAYA – Selama 20 hari pasca tragedi ambrolnya perosotan kolam renang Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya, penyidik Polres Pelabuhan Tanjung Perak tak kunjung menetapkan tersangka. Belum keluarnya hasil laboratorium Forensik (labfor) menjadi pengganjal penetapan tersangka kasus tersebut.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Anton Elfrino mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih belum menerima hasil labfor kasus ambrolnya prosotan Kenpark. “Kami masih menunggu hasil labfor,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan Whatsapp, Jumat (27/5/2022).
Dia mengakui, kendala tidak kunjung keluarnya hasil labfor juga menjadi pengganjal penyidik untuk menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. “Belum keluar hasil labfor. Penetapan tersangka juga belum, karena masih ada beberapa saksi lagi,” kilah Anton.
Ia mengungkapkan, dalam proses penyelidikan pihaknya telah memeriksa sebanyak 16 saksi. Nantinya penyidik masih akan memeriksa sejumlah saksi lagi untuk mendalami kasus tersebut.
Sementara itu, Prof Sholahudin, pakar hukum pidana dan kriminolog dari Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya mengatakan, seharusnya kepolisian tak perlu menunggu hasil labfor untuk menetapkan tersangka. “Itu kan ada aturannya, berapa tahun sekali diperiksa (kondisi prosotan Kenpark). Saya kira labfor itu tidak begitu penting,” tegasnya.
Menurutnya, pasti ada aturan terkait operasional prosotan di kolam renang. Aturan tersebut yang ditujukan untuk keselamatan pengungjung kolam renang. “Yang penting itu aturan soal operasionalisasi dan alat-alat itu,” jelas Sholahudin.
Ia menegaskan, menajemen kolam renang Kenpark harus bertanggung jawab dalam peristiwa ambrolnya prosotan tersebut. “Manajemen yang harus bertanggung jawab. Dalam arti, siapa yang paling dekat dengan pemeriksaan dan perawatan,” katanya.
Sholahudin menegaskan, pihak kepolisian seharusnya fokus pada kelalaian yang dilakukan oleh pengelola dan mencari siapa yang bertanggung jawab pada operasional prosotan tersebut.
“Itu yang jelas kan ada kelalaian, harus dicari siapa yang bertanggung jawab terhadap operasionalisasi seluncuran itu. Lalu diteliti bagaimana pemeliharaannya,” paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa ambrolnya prosotan kolam ranang Kenpark Surabaya terjadi pada awal Mei lalu. Tiba-tiba prosotan ambrol, hingga menyebabkan sebanyak 17 orang pengunjung kolam renang terjatuh dan mengalami luka-luka.
Penulis : AN
Editor : A Hairuddin