KRUSIAL.online, NASIONAL – Penemuan jasad Emmeril Khan Mumtadz atau biasa di sapa Eril yang tenggelam selama 14 hari di Sungai Aare, Kota Bern Swiss ternyata kondisinya masih tetap utuh. Walaupun ada penjelasan ilmiah karena cuaca dikota itu sangat dingin tapi itu semua tidak lepas dari kuasa Allah SWT.
Seperti halnya di tuturkan Ridwan Kamil ketika menjemput jenazah putra sulung setelah mendapat kabar jasadnya ditemukan di pinggir sungai Aare oleh warga setempat.
“Alhamdulillah di Rumah Sakit Bern, sesaat setelah memandikan jenazah Eril. Penjelasan ilmiah kenapa jasadnya utuh. Karena Sungai Aare yang sedingin kulkas dan minim fauna, membuat jasadnya terjaga setengah membeku, sehingga tetap utuh lengkap walau berada di dasar sungai selama 14 hari,” ungkap Ridwan Kamil di akun Twitternya.
Kang Emil demikan biasa di sapa juga mengungkapkan bahwa orang yang menemukan jenazah anaknya di Sungai Aare adalah seorang Guru SD bernama Geraldine Beldi. Dia menemukan Eril ketika sedang berjalan pagi menuju tempatnya mengajar, selanjutnya Geraldine langsung menelpon Polisi.
Mengetahui anaknya di temukan oleh wanita tersebut, Kang Emil meminta untuk mencarikan guru tersebut untuk mengucapkan terima kasih. “Mohon carikan ibu guru itu,” ujarnya kepada tim di Bern.
Ia mengatakan, berkewajiban menghaturkan terima kasih, sebelum pulang ke tanah air. Walaupun menunggu agak lama karena harus selesai guru itu mengajar, akhirnya dia bertemu untuk mengucapkan rasa terima kasih karena telah membantu menemukan anaknya.
“Kami warga Kota Bern, tahu semua tentang berita Eril. Dan saya pun punya 2 anak. Jadi saya tiap jalan kaki, selalu melihat ke arah sungai Aare. Dan ternyata saya yang menemukannya. Turut berduka cita ya Pak,” ucap Geraldine.
“Bu Geraldine kalo ingin berlibur ke Indonesia, tolong kabari saya ya. Nanti semuanya saya yg urus sebagai rasa terima kasih kami,” timpal Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat itu sepertinya menyampaikan sebuah ungkapan tersirat. Katanya, Eril ke sini (Swiss) niatnya mau belajar, akhirnya takdirnya diselamatkan oleh seorang guru pengajar yang baik hati dan sederhana.
Penulis/Editor : A Hairuddin