KRUSIAL.online , JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK), Gardi Gazarin berharap Polisi melakukan penyelidikan kasus peristiwa baku tembak dua anggota ajudan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kadiv Propam Polri), Irjen Pol Ferdy Sambo, di Perumahan Dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022), pukul 17.00 WIB, di ungkap secara profesional dan Presisi. Tanpa ada yang ditutup tutupi agar proses penyelidikan terang benderang tidak menjadi fitnah.
“Saksi mahkota kasus baku tembak tersebut harus dihadirkan dan di buka secara profesional dan Presisi. Supaya pasca pembunuhan itu tidak menjadi fitnah berkepanjangan,” ungkap Gardi Gazarin dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Dikatakan Gardi, penyidik harus memegang teguh independensi dalam rangka mendukung konsistensi penegakkan hukum. Mengingat insiden penembakan antar oknum aparat seragam coklat masuk kategori kasus pembunuhan menonjol ini telah menodai citra kops Bhayangkara yang tengah merayakan HUT ke 76.
Apa lagi, kata dua akhir-akhir ini Polri sedang berlomba-lomba menaikkan rating kinerja. Di sisi lain juga kerap mendapat apresiasi dan prestasi di berbagai bidang terkait penegakan Kamtibmas.
“Seyogyanya kasus penembakan antar sesama Polisi ini tentu ada penyebab utamanya. Jadi harus dibuka ke publik sesuai fakta, termasuk dugaan pelecehan hingga menimbulkan peristiwa berdarah tersebut. Selain juga independensi tim forensik periksa visum luka korban hingga kondisi senjata api masing-masing pengawal yang terlibat apakah menggunakan standar Polri. termasuk pula dalam rekaman CCTV dapat digunakan sebagai bukti saat kejadian,” tegas Gardi Gazarin.
Sebagaimana diketahui peristiwa baku tembak yang terjadi di rumah dinas petinggi Polri itu dilakukan oleh kedua ajudan Kadiv Propam Polri berakhir dramatis dengan tewasnya, Brigpol Nopryansah Yosua oleh rekannya sendiri Bharada Pol E.
“Memang benar terjadi insiden penembakan hari Jumat 8 Juli 2022 sekitar pukul 17.00 WIB,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/7/2022).
Peristiwa penembakan tersebut dilatarbelakangi peristiwa pelecehan yang dialami istri Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo.
“Yang jelas gini, Brigadir J itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam,” kata Ahmad Ramadhan.
Saat kejadian, kata Ramadhan, di rumah tersebut ada Brigadir J sopir istri Kadiv Propam dan Bharada E juga berada di rumah lantai dua, lalu ada dua saksi lainnya yang berada di lantai atas.
Saat Brigadir J menodongkan senjata, istri Kadiv Propam berteriak, lalu direspons oleh Bharada E yang panik mendengar teriakan tersebut. Kemudian Bharada E keluar dari kamar dan bertanya apa yang terjadi. Namun dibalas dengan tembakan oleh Brigadir J.
“Brigadir J melakukan penembakan sebanyak 7 kali,” kata Ramadhan.
Saat kejadian, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdi Sambo tidak berada di rumah, menurut informasi tengah melakukan tes PCR. Setelah kejadian, istri Kadiv Propam baru menelpon suaminya.
“Setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam menerima telepon dari ibu. Pak Kadiv langsung menelpon Polres Jaksel (Jakarta Selatan) dan langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP),” kata Ramadhan.
Menyikapi insiden tersebut Ketua ICK mengatakan ke depan proses perekrutan ajudan dan pengawal terhadap petinggi Polri perlu ditingkatkan lebih selektif.
“Proses rekrutmen baik ajudan dan pengawal petinggi Polri perlu ditingkatkan seperti test psikologi, hingga tidak terjadi aksi ceroboh, dendam bahkan penghianatan menyangkut situasi kondisi yang sewaktu-waktu ada ancaman Kamtibmas tidak boleh diabaikan,” pungkas Gardi Gazarin.
Dari catatan ICK, baku tembak antara anggota polisi sebelumnya juga terjadi antara anggota Polres Wonogiri, Polda Jawa Tengah. Bripda D yang mengalami luka tembakan sempat dilarikan ke RS Al Hidayah Boyolali, sebelum akhirnya dipindah ke RS Moewardi di Solo, kasus penembakan itu diduga pelakunya personel Resmob Polresta Surakarta di Makamhaji, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pada Selasa (19/4/2022) lalu.
Sebelumnya, juga terjadi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Anggota Polres Lombok Timur, Briptu Hairul Tamimi (26) tewas ditembak oleh rekannya sesama polisi, Bripka MN (38). Korban ditemukan tewas di rumahnya, Griya Pesona Madani, Kecamatan Selong, Lombok Timur, sekira pukul 15.15 WITA, Senin (25/10/2021) silam.
Penulis : Rika Nengsih
Editor : A Hairuddin