KRUSIAL.oline, INTERNASIONAL – Kerajaan Saudi Arabia dibawah kendali Pangeran Mohammad Bin Salman (MBS) meluncurkan proyek ambisius perkotaan baru berjuluk The Line. Housing sepanjang 170 km untuk menampung 9 juta orang. Lebar 200 meter dan tinggi 500 meter.
“The Line,” disebut-sebut sebagai kota satu bangunan di padang pasir yang akan membentang lebih dari 106 mil dengan kapasitas mampu menampung 9 juta orang.
Menurut Putra Mahkota Kerajaan Saudi itu mengatakan, konsep perkotaan tersebut merupakan bagian dari proyek Neom. Dikutip dari CNN bahwa sebuah skema megah bertahun-tahun dari penyelesaian, kota futuristik yang diusulkan akan berlokasi di barat laut negara Teluk, dekat Laut Merah.
“The Line adalah bangunan dengan lebar 200 meter (656 kaki) yang dirancang sebagai kota vertikal, ketinggiannya mencapai 500 meter (1.640 kaki) di atas permukaan laut. Luasan tersebut akan mencakup 34 kilometer persegi (13 mil persegi),” kata MBS yang kerap mendapat julukan Mr Everything dalam pres relesnya.
Meskipun detailnya langka, mereka yang berada di balik desain mengklaim bahwa The Line akan sepenuhnya menggunakan energi terbarukan, tanpa jalan raya, mobil, atau emisi. Rel berkecepatan tinggi akan menghubungkan bagian-bagian The Line.
Namun sejumlah kritikus meragukan apakah proyek itu layak secara teknologi, sementara yang lain menggambarkan visi yang diungkapkan dalam video promo mencolok sebagai “dystopian.”
Proyek ambisius tersebut merupakan bagian dari rencana perubahan citra Saudi yang ingin menciptakan Visi 2030 untuk menyaingi tetangga Teluknya seperti Dubai dan Abu Dhabi sebagai hotspot destinasi wisata dunia dan membangun kembali ekonomi kerajaan. Bertujuan untuk mencapai 100 juta pengunjung tahunan pada akhir dekade, sehingga diharapkan lonjakan itu akan meningkatkan ekonomi lokal dengan pemasukan miliaran dolar.
The Line berintegarsi dengan proyek Neom. Sebagaimana di terangkan dalam wikipedia, Neom sendiri adalah sebuah kota dagang bebas masa depan yang dicanangkan oleh Kerajaan Arab Saudi bekerja sama dengan perusahaan minyak Saudi Aramco dan dipublikasikan 2017 silam.
Luas kota ini direncanakan mencapai 26.500 km² dan melintasi tiga negara yakni Arab Saudi, Mesir, dan Yordania. Lokasi dari kota ini direncanakan sejajar dengan Laut Merah dan Teluk Aqaba serta dekat dengan Terusan Suez.
Proyek kota Neom ini merupakan salah satu langkah bagi Kerajaan Arab Saudi dalam melakukan diversifikasi ekonomi mereka seiring dengan menipisnya cadangan devisa negara dan rendahnya harga minyak di pasar global.
Untuk pengembangan proyek kota Neom ini Kerajaan Arab Saudi akan mengucurkan dana sebesar 500 miliar dolar AS kalau dikonversikan ke rupiah Rp 7.416.925.000.000.000 dan nantinya kota ini akan dimiliki oleh dana kekayaan negara (Sovereign wealth Fund) Saudi Public Investment Fund.
Neom digadang-gadang sebagai kota kapitalis pertama di dunia di mana kehidupan dan sistem hukumnya akan lebih liberal daripada di wilayah Arab Saudi lainnya. Kota ini juga akan dirancang sebagai kota berkesinambungan di mana listrik untuk konsumsi kota tersebut akan dihasilkan oleh tenaga surya dan produksi makanannya berasal dari lahan tani vertikal.
Selain itu pekerjaan-pekerjaan repetitif di kota ini akan diotomasi. Fase pertama dari kota ini direncanakan selesai pada tahun 2025 mendatang. Namun belum ada informasi lebih lanjut secara pasti mengenai kapan pembangunan akan dimulai maupun cetak biru yang jelas.
Ada apa saja di kota Neom ? Ada Trojena Mega Proyek juga. Ini Proyek wisata ceritanya. Di satu area bisa jadi destinasi sepanjang tahun.
Mega proyek wisata Trojena ditarget 2026 rampung. Dalam skema wisata itu akan ada 6 distrik, antara lain Discover, Valley, Relax, Gateway, Explore dan Fun. Ada watersports, ski, mountain biking, nature reserve, cultural festivals dan lain sebagainya.
Penulis/Editor : A Hairuddin