KRUSIAL.online, SAMPANG – Gelaran Offroad Extreme Jelajah Bumi Trunojoyo (JBTI) sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Sampang ke 399 yang diikuti 84 offroader dari berbagai daerah, membuat decak kagum bagi para warga Sampang yang mayoritas masih hidup dibawah garis kemiskinan.
Bagaimana tidak, hobi kalangan menengah ke atas itu butuh dana ratusan juta rupiah untuk memodifikasi mobil yang sudah masuk dalam satu cabang motorsport tersebut, khususnya adventure offroad. Lantas berapakah dana yang dibutuhkan untuk membangun sebuah mobil offroad yang siap diajak berpetualang ?
Dilansir dari Medcom.id, Chief Scrutineering IOX Celebes 2017, TB Adhi, membeberkan bahwa untuk kebutuhan membangun mobil offroad, minimal dananya sekitar Rp 400 juta hingga Rp 500 juta. Perlu diingat bahwa biaya tersebut hanya untuk modifikasinya saja alias belum termasuk harga mobil.
“Umumnya seperti itu, kualitas barang yang digunakan juga yang terbaik,” ujar TB Adhi.
Modifikasi tentu meliputi banyak hal. Mulai dari pergantian komponen di mesin, kaki-kaki, aki, pemasangan winch, locker, dan beragam komponen lainnya yang bisa menunjang selama perjalanan menyusuri medan yang berat.
“Untuk memilih barang bisa melihat mobil teman-teman IOX karena sudah teruji, dari pada pakai barang yang tidak terbukti dan malah menyusahkan nantinya,” terangnya.
Berbicara soal mobilnya sendiri, pemilihannya tentu berdasarkan selera sang pemilik. Mereka bisa memilih mobil apapun selama mobil tersebut memiliki spesifikasi untuk offroad.
Tetapi offroader nasional tersebut juga membeberkan beberapa tips untuk memilih mobil offroad. Jangan sampai salah memilih dan mendapatkan mobil yang sesuai dengan keinginan. “Pertama pilih mobil yang nyaman dulu. Nyaman ini tentu disesuaikan dengan si pemilik.”
Setelah itu calon pemilik diwajibkan memeriksa kapasitas mobil. Pastikan mobil memiliki kapasitas yang cukup untuk membawa barang-barang yang akan di bawa selama berpetualang.
“Ketiga dan sangat penting, perhatikan spesifikai dasar mobil. Pilih mobil yang gardannya sudah kuat, sudah ada locker. Ada yang suka mobil Jepang atau mobil Eropa, semua kembali lagi ke selera dan hati masing-masing,” tutup Adhi.
Tentu saja bagi kalangan rakyat awan, harga segitu untuk sekedar menyalurkan hobi membuat geleng-geleng kepala. Mengingat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja, harus banting tulang dan peras keringat.
Penulis/Editor : A Hairuddin