KRUSIAL. Online, SURABAYA – Halal bi halal tokoh dan seniman Jawa Timur dihadiri 100 orang lebih diluar dugaan panitia. “Menurut Koordinator acara Imron Sadewo seorang seniman dangdut yang hijrah ke Siidoarjo tersebut menyampaikan bahwa undangan yang disebar kepada tokoh dan seniman sudah sesuai daftar sekitar 70 orang, namun kegiatan ini yang diselenggarakan di rumah salah satu tokoh politisi bocor kemana-mana sehingga panitia tidak bisa menghalangi kehadiran mereka”.kata Imron Sadewo terharu melihat kehadiran teman-teman.
Pelaksanaan acara Halal bi halal yang diselenggarakan di Perumahan Citraland Surabaya pada Sabtu, (20/5/2023) digagas oleh Ormas MKGR jawa Timur dan Insan Dangdut Indonesia (IDI) ini dihadiri beberapa tokoh penting serta mendapatkan apresiasi diantaranya dari DR. H. Kodrat Sunyoto, MSi sebagai Ketua Fraksi DPRD Jatim dari partai Golkar sekaligus sebagai Ketua MKGR Jawa Timur yang peduli dengan musik dangdut ini akan mencalonkan kembali sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari partai Golkar dapil Gresik dan Lamongan, berharap bahwa musik dangdut adalah cikal bakal musik Nasional yang wajib dipertahankan eksistensinya.
Selain itu turut hadir Dr. Hudiyono, M.Si Kadisbudpar Jatim, Marnilem Spd Kadisbudpar Kabupaten Sampang, Ir. H.Tjutjuk Sunario, MM Wakil Walikota Blitar dan Wongso Negoro SE, SH, MSi Anggota DPRD dari Partai Golkar Kab. Gresik.
Penyelenggaraan halal bi halal ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh MKGR dan Insan Dangdut Indonesia mengundang tokoh dan seniman jawa timur yang bertajuk Senada dan Seirama ini juga mengahadirkan Orkes Melayu Moneta yang dipimpin oleh Imron Sadewo pelantun lagu Kandas berlangsung meriah, karena dihadiri beberapa musisi dan pencipta lagu dangdut serta artis penyanyi Top nya jawa timur antara lain Sodiq New Monata, Yanti Mala, Reza Sugiarto, Lara Silvy, Almera, Ririn Novitasari, Luluk Martha, Eva Soraya, Achmad Widianto, selain itu juga hadir pula Dewi rere, Riska Prastika, Puput Fazria.
Acara yang dibuka oleh tiga MC kocak membuat suasana benar-benar mencair oleh lawakan Saleh Galihrakasiwi, Rany Larasati Penyiar Radio Kota FM dan Mami Okta penonton dibuat tak berdaya dan terus tertawa terbahak-bahak oleh celetukkan ke tiga MC tersebut sampai akhir acara.
“Ini acara Halal bi halal dengan hiburan musik dangdut yang sesungguhnya,” ucap Ibu DR. Hj. Esa Wahyu Endarti, MSi dengan bangga Pada jumpa Pers dengan media Krusial.online yang didampingi oleh pengurus Dewan Pimpinan Pusat Insan Dangdut Indonesia “Kodrat Sunyoto menyampaikan bahwa dalam proses pendewasaan seorang seniman itu harus dikembangkan secara terus menerus yang berkesinambungan dan dalam setiap kegiatannya diharapkan berorientasi kepada masyarakat kelas bawah agar dapat dinikmati sampai ke pelosok desa, karena masyarakat kelas bawah ini sangat membutuhkan hiburan untuk mereka, Oleh karenanya IDI ini dalam membuat program kerjanya tidak menutup kemungkinan diselipkan masalah-masalah lain yang dapat disinergikan dengan kegiatan pemerintah agar dalam pelaksanaannya dapat dianggarkan secara rutin.
Selama kegiatan itu berorientasi untuk kepentingan masyarakat banyak, maka saya akan tetap mendukung dengan Dinas terkait bersama-sama” Katanya yang mendapat dukungan dari kadisbudpar Jawa Timur.Acara yang juga dipadati oleh pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Insan Dangdut Indonesia se Jawa Timur itu antara lain dari Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik. Kab. Lamongan, Kab. Nganjuk, Kab.Pasuruan, Kab. Malang, Kab Sampang dan Kota Malang raya ini, sempat dipertanyakan oleh salah satu pendiri Insan Dangdut Indonesia kepada Kondrat Sunyoto tentang anggaran seniman dangdut yang belum tercantum dalam program bantuan dibandingkan dengan seni yang lain yang sudah lama menerima bantuan rutin dan berkala dari pemerintah?
“Memang anggaran untuk pengembangan seniman dangdut belum tercantun pada badan anggaran, saya akan berjuang dan akan saya coba agar seniman dangdut mendapat anggaran pembinaan, oleh karenanya keberadaanya harus ada dimana-mana dan tidak harus disatu partai politk saja, kenapa karena insan Dangdut Indoesia ini kan bukan miliknya partai atau satu golongan tertentu, maka dari itu saya mohon doanya teman-teman IDI ini agar para seniman dangdut mendapat anggaran pembinaan yang terprogram melalui rapat-rapat yang akan diselenggarakan oleh anggota DPRD Jawa Timur dan mendapat dukungan dari semua kalangan. Diharapkan setelah program kerja IDI disampaikan kepada kami atau ke Komisi E kebetulan yang membidangi hal tersebut adalah saya dan IDI ini sudah diketahui oleh masyarakat luas serta melakukan deklarasi dan pelantikan di daerah se Jawa Timur dan seluruh Indonesia, maka akan kita tindak lanjuti melalui hearing dengan pemerintah setempat yang membidanginya.” kata Kodrat menyakinkan pengurus.
Pertemuan yang berbau politik ini dikemas sangat bagus berkat kepandaian teman-teman IDI memanfaatkan moment halal bi halal dalam berkomunikasi dengan tokoh politik dan birokrat. Kerja sama dengan IDI ini akan terus kita jalin dalam program kampanye akan datang sebagai sarana hiburan bagi masyarakat untuk suksesi caleg dalam menjaring suara.
Salah satu pengurus IDI dari Kabupaten Pasuruan Achmad Widianto yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kab. Pasuruan dapil IV ini meminta fatwa kepada seniornya yaitu Kodrat Sunyoto agar bisa melenggang ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kab. Pasuruan dan dapat bertahan serta dipercaya oleh rakyat. “Untuk bisa lolos menjadi anggota DPRD itu kuncinya simple saja, Politisi itu harus dekat dengan seniman dan memiliki jiwa seni, karena dengan seni itu politisi mampu mengendalikan emosinya dalam melakukan kegiatannya. Yang lebih penting lagi harus mampu KOMUNIKASI yang artinya Ko itu Teko (datang) Muni (harus bersuara) Kasi (memberi) sesuatu kepada masyarakat dengan program kerja nyata yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas.”Ujarnya menyakinkan
Salah satu kegiatan halal bi halal ini kodrat juga menghadirkan penceramah kondang KH, Abdul Mutholib yang dikenal sebagai Kyai Kera Sakti berasal dari kota Sidoarjo untuk memberikan tausiyah singkatnya menyampaikan “para seniman dangdut itu harus mampu melakukan sinergi dengan para politisi dalam berkarya, tetapi jangan sampai meninggalkan kewajibannya menjalankan ibadah yang diperintah oleh Allah” Pesan singkatnya kepada undangan yang hadir saat itu. Joko Linglung seorang seniman dan budayawan dari sidoarjo mengatakan bahwa
“Pertemuan hari ini disamping ber halal bi halal juga mempersatukan dan membangun solidaritas serta loyalitas sesama seniman dangdut dengan tokoh politik dan birokrat agar semakin erat hubungannya, sehingga adanya Insan dangdut Indonesia ini sangat bermanfaat sebagai wadah organisasi yang menampung aspirasi seniman dangdut, oleh karena perlu disatukan Visi dan Misi organisasi ini secara menyeluruh serta dikenal oleh masyarakat luas di seluruh Indonesia” Pungkasnya di sela-sela jamuan makan bersama.
Jurnalis : MEK
Editor : A. Hairuddin