KRUSIAL.online, SAMPANG – Kinerja Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Trunojoyo Sampang untuk mendapatkan pelanggan baru atau pemasangan jaringan Sambungan Rumah (SR) baru maupun Buka Kembali (BK) jauh dari target yang harus di capai. Sehingga berdampak terhadap program National Urban Water Supply Project yang telah dilaksanakan sejak 2022 hingga 2023 minta di perpanjang lagi sampai 2024 mendatang.
Supriyadi Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Pelanggan (Hubla) Perumdam Trunojoyo, menyatakan, target SR baru pada 2022 sebanyak 500 pelanggan tapi realisasi 236 pelanggan, dan untuk Buka Kembali ditarget 100 realisasi 87 pelanggan.
“Targer pada 2023 ini untuk SR mencapai 1.846 pelanggan tetapi realisasinya hanya 109 serta masih dalam proses pemasangan 79. Sedangkan BK sebanyak 835 pelanggan realisasinya baru 23 pelanggan. Oleh karena itu kami berharap ada perpanjangan program agar bisa mencapai target yang diinginkan” jelas Supriyadi Kamis (25/5/2023).
Diakuinya, ada sejumkah kendala yang dihadapi sehingga target tidak tercapai, antara lain wilayah pelayanan masih belum ada pipa distribusinya. Pelanggan masih trauma dengan pelayanan Perumdam, pelaksanaan meterisasi belum tuntas.
“Selain itu yang perlu dibenahi adalah peremajaan pipa distribusi, karena sebagian besar masih memakai jaringan lama. Kendala yang juga kita hadapi karena calon pelanggan jauh dari pipa distribusi jaraknya sekitar 50 meter,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang ada, potensi calon pelanggan yang masuk dalam wilayah pelayanan NUWSP ialah di Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Kota Sampang ada 126 SR, Kelurahan Gunung Sekar 768 SR, Kelurahan Rontengah 121 SR, Kelurahan Karang Dalam 186 SR, Kelurahan Polagan 249 SR dan Desa Pasean ada 60 SR.
“Untuk menarik minat pelanggan kita merencanakan akan memberikan discount 30 persen bagi pemasangan sambungan baru semula biayannya mencapai Rp 1.600.000 menjadi Rp 1.120.000. Termasuk pembebasan biaya buka kembali sebesar Rp 250.000,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sampang, Siti Muatifah, menjelaskan bahwa kegiatan pekerjaan fisik NUWSP telah di mulai sejak 2021sampai rampung 2022 lalu dengan nilai mencapai Rp 18 miliar bersumber dari APBN dengan mengunakan dana pinjaman dari Bank Dunia yang digelontorkan oleh Kementerian PUPR. Sedangkan cost sharing dari APBD Sampang sebesar Rp 7,3 miliar.
“Program NUWSP merupakan pilot projeck untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan bagi PDAM terhadap para pelanggan. Mengingat selama ini terjadi distrust terhadap kinerja BUMD tersebut, sehingga nantinya akan menumbuhkan kembali kepercayaan publik,” terang Atik panggilan akrabnya
Lebih jauh ia menerangkan progres program NUWSP tetap di monitoring oleh Kementerian PUPR, maupun Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri, serta Bank Dunia. Karena anggaran dana yang digunakan merupakan pinjaman Bank Dunia yang harus dipertanggung jawabkan secara jelas pengalokasiannya.
“Jadi pengelolaan programnya harus benar-benar transparan maupun ada feed back dari program yang telah dilaksanakan. Karena dana yang telah di keluarkan cukup besar,” pungkasnya.
Penulis/Editor : A Hairuddin