KRUSIAL.online, BANGKALAN – Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Pejagan 1 Sujoko, diduga melakukan tindakan pemotongan atau menyunat gaji guru honorer. Namun rupanya dia enggan memberikan keterangan terkait kasus tersebut.
Pasalnya saat awak media Krusial.online meminta tanggapan tentang dugaan pomotongan gaji honorer di sekolah yang di pimpin, ia tidak bersedia menjelaskan secara detail dan resmi realisasi anggaran program dana Biaya Operasional Sekolah (BOS), serta gaji guru honorer tahun anggaran 2021-2022.
Sujoko Kepsek SDN Pejagan 1, Kecamatan Kota Bangkalan itu menyampaikan keterangan yang berbelit-belit dan tidak jelas terkait isu yang berkembang dengan dugaan praktek pemotongan gaji honorer itu.
Bahkan Sujoko sebagai Kepala Sekolah malah tidak bisa merinci secara jelas, berapa jumlah murid, serta guru honorer yang ada di SDN Pejagan 1. Sehingga menimbulkan tanda tanya besar ada apa sebenarnya dibalik itu semua karena terkesan dia berupa ingin menutup-nutupi data yang ada.
“Maaf kami tidak bisa menjawab, sebab semua itu ada di operator sekolah bahkan terkait gaji guru honorer itu turun ke rekening masing-masing. Bahkan gaji honorer tersebut disini tidak sama mas, tergantung lama tidaknya sebagai guru honorer, bervariatif mulai dari Rp 500 ribu ke bawah hingga Rp 1 juta,“ jelas Sujoko, ditemui Kamis (27/7/2023).
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) SDN Pejagan 1 tahun 2021 dana yang dialokasikan untuk guru honorer sebesar Rp 117.000.000. Jadi apabila di SDN Pejagan 1 terdapat 14 guru honorer maka masing-masing guru di rata-rata mendapatkan gaji Rp 696.000.
Sedangkan pada 2022 lalu, pihak SDN Pejagan 1 mengalokasikan dana untuk gaji guru honorer sebesar Rp 210.000.000 jika jumlah guru honorer di SDN Pejagan 1 sebanyak 14 orang maka rata-rata guru di sekolah tersebut memperoleh gaji sebesar Rp 1.250.000.
Penulis: Jamal
Editor : A Hairudin