KRUSIAL.online, PASURUAN – Republik Dangdut Indonesia (REDI) merupakan sebuah perkumpulan profesi seni kemasyarakatan, yang berwawasan kebangsaan dan tersystem. Kehadirannya sangat dibutuhkan, karena ikut serta membangun dan melengkapi khasanah budaya di Indonesia. REDI sebagai perkumpulan sosial kemasyarakatan senantiasa dituntut untuk mengaktualisasikan pembangunan manusia seutuhnya khususnya dibidang Seni musik melayu dangdut. Dalam audiensi dengan Menteri BUMN Erick Thohir Sabtu, (12/8/2023) di Candra Wilwatikta Pandaan-Pasuruan Kehadiran REDI sangat diapresiasi. “REDI diharapkan mampu menjadi perkumpulan yang bermanfaat untuk bangsa dan negara serta dapat menciptakan kedamaian di lingkungan seniman dangdut yang berada di Indonesia ”Kata Erick Thohir memberikan wejangan kepada pengurus REDI.
REDI didirikan sejak tanggal, 15 Mei 2022. Oleh seniman dangdut di Surabaya telah disahkan keberadaannya oleh Kemenhumham pada tanggal, 13 Juli 2023. “REDI merupakan perkumpulan yang tersebar di seluruh Indonesia dan kepengurusannya berada di wilayah Kota dan Kabupaten yang selalu berpegang teguh pada ajaran agama baik secara moral maupun perkumpulan yang mempunyai kewajiban untuk mendukung program kerja pemerintah dan mempersatukan NKRI” Kata Imron Sadewo salah satu pengurus Dewan Pimpinan Pusat
Sebagai perkumpulan seniman musik melayu dangdut akan tetap menjaga exsistensi dalam berpenampilan untuk menghibur masyarakat luas, karena musik melayu dangdut merupakan bagian dari budaya populer yang sudah melegenda di masyarakat Indonesia yang dapat dinikmati oleh semua orang dan didengar sampai ke seluruh pelosok desa. “Sebagai seorang seniman musik melayu dangdut harus menjadi bagian kader bangsa yang ikut memiliki tanggung jawab besar dan peran strategis untuk membangun peradaban bangsa Indonesia. Dan kelak mampu melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa ini menjadi generasi yang bermanfaat dan bermartabat” Kata Hudiono Kadisbudpar Jawa Timur mendampingi Menteri BUMN
Dalam setiap kegiatannnya REDI akan tetap mempertahankan exsistensinya sebagai musik yang berakhlakul karimah dan terus membimbing aggotanya untuk mempertahankan citra bangsa Indonesia menjadi generasi muda yang santun, berwibawa dan beradap, mempunyai semangat tinggi untuk berlatih dan mengembangkan diri serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia, niscaya bangsa ini kelak akan menjadi bangsa yang adil, makmur dan bermoral. Dengan cita-cita Baldatun Toyyibatun Warobun Ghofur dapat tercapai sesuai harapan, sebab bangsa kita adalah bangsa yang terpimpin yang bijaksana dan berkualitas.
“Republik Dangdut Indonesia ini harus menjadi perkumpulan seniman dangdut yang bisa dijadikan percontohan dari organisasi atau perkumpulan yang sudah ada sebelumnya. Kita harus mampu memberikan sumbangsih yang terbaik untuk pemerintah dan kita tunjukan bahwa Rakernas dan Konser musik dangdut yang akan kita laksanakan pertengahan bulan Nopember 2023. sebagai bagian kerja nyata” Kata Cak Shodiq yang akan mencalonkan diri sebagai Bupati Pasuruan
Dewan Pimpinan Pusat Republik Dangdut Indonesia yang baru saja terbentuk akan melaksanakan kegiatan dengan mengadakan Rapat Kerja Nasional I (Pertama) dan Konser Musik Dangdut yang bertajuk Mewujudkan terciptanya musik dangdut sebagai musik asli Nasional. “Untuk melakukan kegiatan tersebut sangat diperlukan sebagai bentuk penyemangat perjuangan dan tonggak awal kepengurusan yang baru untuk menjalankan program kerja 5 (lima) tahun kedepan. Semoga dengan Rapat Kerja Nasional Republik Dangdut Indonesia dan kepengurusan yang baru senantiasa dapat menjalankan tugas sesuai program kerja perkumpulan dengan tanggung jawabnya secara transparan. Maka dari itu, kami mengedepankan kebersamaan , kejujuran dan saling berkoordinasi sebagai landasan dasar perkumpulan antar pengurus dengan lembaga yang terkait demi kesuksesan dalam menjalankan roda perkumpulan. Oleh sebab itu kami mohon dengan sangat dukungan dari semua pihak demi kesuksesan kegiatan ini” Kata Imron Sadewo pimpinan Orkes Melayu Moneta mengakhiri bincang santai dengan media krusial.
Jurnalis : MEK
Editor : A. Hairuddin