KRUSIAL.online, BANGKALAN – LSM Pejuang Reformasi Indonesia (PRI) mengungkapkan ada dugaan kuat penyalahgunaan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2023 tahap 2 dan 3 di Desa Glagga Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan. Hal itu berdasarkan hasil laporan Online Monitoring Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara (OM SPAN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tahap 2 dan 3 ternyata tidak masuk laporan pengerjaan Dana Desa.
Ketua PRI, Al Ghosali menyatakan, namun proses pengerjaan tahap pertama sudah terealisasi di laporan OMSPAN Kemenkeu dengan anggaran sebesar Rp 444.961.600, dengan rincian anggaran penyelenggaraan Posyandu berupa makanan tambahan, kelas ibu hamil, kelas lansia, insentif kader Posyandu. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) gizi balita, dan honorarium kader dengan anggaran Rp.19.620.000 juta.
“Selain itu, pembangunan/rehabilitasi/peningkatan prasarana jalan desa, berupa pembangunan gorong-gorong, selokan box/slab culvert, serta drainase prasarana jalan lain. Prasarana jalan desa, meliputi pembangunan gorong-gorong selokan slab/culvert, drainase prasarana jalan lain (pembangunan saluran air) dengan total anggaran Rp.165.468.500,” jelas Ghosali, Jum’at (26/1/2024).
Ia juga menambahkan, untuk pemeliharaan sanitasi pemukiman, (gorong-gorong, selokan, parit, di luar prasarana jalan) pemeliharaan sanitasi (normalisasi saluran air) dengan anggaran Rp.81.663.600.
Selain itu dalam OMSPAN itu di paparkan tentang pembinaan kemasyarakatan desa, pembinaan LKMD/LPM/LPMD, terselenggaranya pembinaan LKMD/LPM/LPMD, (Honorarium kader LKMD/LPMD dengan total anggaran Rp.6.600.000.
“Lalu pemberdayaan masyarakat desa, peningkatan produksi tanaman pangan,.antara lain alat produksi dan pengolahan pertanian, penggilingan padi, atau jagung. Jumlah alat produksi dan pengolahan pertanian yang di serahkan yakni pembangunan tanggul dan penahanan jalan pertanian dengan total anggaran Rp.72.435.000,” terangnya.
Termasuk pula rincian jumlah alat produksi dan pengolahan pertanian yang di serahkan, pembangunan jalan usaha tani, (Krojeh) total anggaran mencapai Rp.63.175.000.
Bahkan ada juga rincian kegiatan berupa keadaan mendesak, jumlah kejadian keadaan mendesak ( penyaluran BLT DD 40 KPM bulan Januari bulan Februari dan bulan Maret 2023) dengan total banyaknya anggaran sebesar Rp.36.000.000.
“Dari sekian realisasi anggaran yang sudah di serap di tahap pertama 2023 sebanyak Rp 444.961.600. Hal tersebut terlihat aneh, karena dalam proses laporan realisasinya tahap 2 dan 3 di tahun 2023 yang tidak tertera di laporan OMSPAN Kemenkeu diduga fiktif atau tidak dikerjakan,” ungkapnya.
Saat awak media ini konfirmasi kepada Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bangkalan, Erik mengatakan, jika pihaknya hanya bagian penjembatan untuk proses terealisasi pencairan dana desa tersebut, selebihnya desa yang tahu.
“Untuk APBDes Glagga Tahun Anggaran 2023 itu sudah terealisasi semua, akan tetapi kami tidak tahu regulasi laporan OMSPAN Kemenkeu tersebut, yang terpenting kami sudah melakukan proses pencairan selebihnya desa yang tahu,” ujar Erik di ruangannya.
Untuk memastikan kebenaran info yang telah di himpun, krusial.online mencoba untuk konfirmasi realisasi anggaran APBDes tahun anggaran 2023 tahap 2 dan 3 kepada Kepala Desa (Kades) Glagga Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan melalui sambungan celularnya, namun tidak ada jawaban hingga berita ini ditayangkan.
Penulis : Jamal
Editor : A Hairuddin