KRUSIAL.online, BANGKALAN – Warga nelayan di pesisir pantai Madura, tidak lepas dari tradisi leluhurnya. Setiap jelang tanggal 11 Bulan Suro atau Muharram, mennyelenggarakan Rokat Tase’ atau petik laut. Namun tidak meninggalkan syariat Islam yang di bawa oleh para Wali Songo, karena itu merupakan salah satu kekayaan budaya yang tetap dilestarikan
Kegiatan Rokat Tase’ dalam bahasa Indonesianya diartinya selamatan laut salah satunya di gelar oleh nelayan Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan. Nelayan setempat melaksanakan ritual tahunan tersebut semata-mata sebagai wujud rasa syukur karena telah diberikan keselamatan dan kesehatan dan limpahan rezeki oleh Allah SWT dalam mencari nafkah di tengah laut.
H Suli, Kepala Desa (Kades) Tengket, Kecamatan Arosbaya yang mendukung penuh pelaksanaan Rokat Tase’ itu. Karena menurut Suli, kegiatan tersebut merupakan bagian dari kearifan lokal yang harus di lestarikan.
“Bahkan saya berharap akan menjadi destinasi wisata budaya, selain itu wisatawan dapat menikmati keindahan panorama pantai Tengket,” ujar H Suli Kades Tengket, Selasa (16/7/2024).
Bersama para warga dan nelayan setempat, mereka mengadakan tasyakuran dengan mengelar Rokat Tase’ dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam) Arosbaya.
Sambil membawa nasi tumpeng yang dihias kertas aneka warna dan beberapa makanan olahan laut, serta camilan maupun minuman. Sebelum barang-barang itu di larungkan laut, terlebih dahulu salah orang ustad membacakan ayat Suci Al Qur’an, bacaan tahlil bersama-sama serta memanjatkan doa.
“Jadi tradisi ini sebagai simbol rasa syukur atas hasil laut yang mereka dapatkan. Bukan perbuatan syirik, karena merupakan bagian dari kegiatan untuk melestarikan tradisi dan budaya masyarakat nelayan yang sudah menjadi agenda yang terselenggara setiap tahun,” kata Suli.
Tak hanya itu, kegiatan rutin tahunan ini dilakukan sebagai bentuk permohonan kepada tuhan yang maha esa atas berlanjutnya berkah rezeki untuk tahun-tahun yang akan datang dan keselamatan bagi para nelayan.
“Pada intinya kegiatan ini adalah untuk mensyukuri nikmat Allah SWT kepada masyarakat Desa Tengket yang mayoritas bekerja di laut sebagai nelayan,” pungkasnya.
Penulis : Jamal
Editor : A Hairuddin