KRUSIAL.online, BANGKALAN – Akses jalan Jembatan Suramadu yang seharusnya diperuntukkan bagi kendaraan roda empat dan roda dua secara terpisah kini justru semakin sering dipenuhi pelanggaran aturan lalu lintas. Banyak pengendara sepeda motor yang nekat melintas di jalur khusus mobil, dan fenomena ini tampak seperti diabaikan oleh aparat penegak hukum (APH).
Seorang warga yang sering melintasi jalan ini, Andi (45), menyebut bahwa pelanggaran tersebut hampir setiap hari terlihat, terutama saat jam-jam sibuk pagi dan sore hari. “Seharusnya ada pemisahan yang tegas antara kendaraan roda dua dan roda empat, tapi justru pengendara motor banyak yang memilih jalur mobil untuk menghindari kemacetan di jalur motor,” ungkapnya.
Pelanggaran ini seakan dibiarkan tanpa ada penegakan hukum yang nyata. Beberapa kali terlihat petugas di pos jaga sekitar jalan masuk Suramadu, namun jarang sekali terlihat adanya penindakan terhadap pelanggar. Pengendara motor terus melenggang dengan bebas di jalur mobil tanpa rasa takut, seakan tak ada konsekuensi hukum.
Salah satu pengendara mobil, Rina (37), mengaku khawatir setiap kali melewati jalan tersebut. “Kadang motor datang dari berbagai arah, mereka menyalip seenaknya dan ini berbahaya. Saya sudah sering melihat hampir terjadi kecelakaan karena motor yang tiba-tiba muncul di depan mobil,” ujarnya.
Sementara itu, pihak kepolisian setempat berulang kali menyatakan bahwa mereka telah melakukan upaya penertiban. Namun, kenyataannya di lapangan, pelanggaran ini terus berulang. Pertanyaan besar muncul: Apakah ada pembiaran dari APH terhadap pelanggaran ini?
Sejumlah pengguna jalan mempertanyakan komitmen aparat dalam menegakkan aturan di Suramadu. “Kalau dibiarkan terus begini, ke mana fungsi pengawasan dari petugas? Atau jangan-jangan memang ada pembiaran?” tanya Toni (50), seorang pengamat transportasi.
Ia menambahkan, jika situasi ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin terjadi kecelakaan fatal yang melibatkan pengendara motor dan mobil. Jalan akses Suramadu yang semula dirancang untuk memperlancar arus lalu lintas justru menjadi arena rawan kecelakaan karena kelalaian dalam pengawasan.
Meskipun aturan sudah jelas, tanpa ada tindakan tegas dari aparat, pelanggaran seperti ini akan terus terjadi. Banyak pihak berharap agar aparat segera turun tangan untuk menertibkan situasi dan memastikan keselamatan seluruh pengguna jalan.
Pertanyaan yang masih menggantung adalah: sampai kapan pelanggaran ini akan dibiarkan, dan siapa yang bertanggung jawab ketika akhirnya terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa?
Penulis : Jamal
Editor : A Hairuddin