KRUSIAL.online, BANGKALAN – Kemacetan parah merupakan pemandangan sehari-hari yang terjadi di Jalan Raya Pasar Tanah Merah, Bangkalan. Apalagi setiap menjelang hari pasaran seperti saat ini antrian panjang kendaraan roda empat dan dua baik dari arah Bangkalan maupun dari Sampang nyaris tidak bergerak sama sekali.
Kondisi lalu lintas semakin semrawut, karena rendahnya kesadaran para penjual di Pasar Tanah Merah karena menjual lapak dagangannya agak menjorok di pinggir jalan raya, sehingga laju kendaraan yang melintas menjadi tertahan. Diperparah lagi dengan pembeli yang memarkir kendaraanya seenaknya sendiri tidak peduli menganggu arus lalu lintas, apalagi ketika kendaraan besar seperti bus, truk kontener maka kemacetan akan semakin mengular.
“Setiap pagi, saya harus melewati kemacetan ini. Biasanya memakan waktu lebih dari satu jam agar bisa keluar dari simpul kemacetan di kawasan Pasar Tanah Merah tersebut,” ujar Syaiful, salah satu pengendara sepeda motor yang setiap hari melintasi jalur tersebut untuk bekerja di Surabaya. Ia menambahkan, meski sering berangkat lebih pagi, kemacetan tetap tak terhindarkan.
Beberapa faktor menjadi pemicu utama kemacetan ini. Selain karena aktivitas pasar yang padat, kurangnya infrastruktur jalan yang memadai juga menjadi penyebab utama. Jalan raya yang sempit tidak mampu menampung volume kendaraan yang terus meningkat, terutama pada hari-hari tertentu seperti saat ada kegiatan hari besar nasional atau hari libur.
Dinas Perhubungan Kabupaten Bangkalan menyadari situasi ini dan sudah beberapa kali melakukan upaya rekayasa lalu lintas. Salah satu langkah yang diambil adalah pemberlakuan sistem buka tutup jalan di beberapa titik rawan kemacetan. Namun, langkah ini seringkali tidak efektif karena volume kendaraan yang terlalu besar.
“Meskipun sudah ada upaya dari pemerintah, kemacetan ini tidak kunjung teratasi. Jalan yang sempit dan pengelolaan lalu lintas yang kurang baik menjadi masalah utama,” ujar Hadi, seorang warga setempat.
Para pengguna jalan berharap adanya penataan ulang pasar dan perbaikan infrastruktur jalan di sekitar Pasar Tanah Merah. Pembangunan flyover atau pelebaran jalan kerap diusulkan oleh warga sebagai solusi jangka panjang. Namun, hingga kini rencana tersebut masih belum ada realisasinya.
Sementara itu, bagi para pengendara yang harus melewati jalan tersebut setiap hari, kemacetan telah menjadi bagian dari rutinitas. Banyak yang memilih jalur alternatif untuk menghindari penumpukan kendaraan, meskipun jalur tersebut memerlukan perjalanan yang lebih jauh. “Saya lebih baik memutar daripada terjebak macet berjam-jam,” kata Budi, seorang sopir truk yang sering melintasi kawasan ini.
Dalam waktu dekat, belum ada tanda-tanda kemacetan di Pasar Tanah Merah akan segera terurai. Para pengguna jalan hanya bisa berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk mencari solusi konkrit. Hingga saat itu tiba, Jalan Raya Pasar Tanah Merah akan terus menjadi momok bagi para pengendara yang melintasinya setiap hari.
Penulis : Jamal
Editor : A Hairuddin