KRUSIAL.online, SAMPANG – Ada pernyataan menarik saat pasangan Calon Bupati (Cabup) KH Muhammad Bin Muafi Zaini dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) H Abdullah Hidayat menyampaikan closing statmen dalam debat publik kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sampang 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang di Graha Pena Surabaya, Selasa (12/11/2024) malam kemarin.
Dalam debat publik dengan mengusung tema, “Meningkatkan Layanan Publik yang Inovatif, Inklusif dan Berkeadilan Dalam Upaya Menyelesaikan Persoalan Daerah”. Pernyataan menohok dan sarat sindiran pedas di sampaikan pasangan Mandat terhadap pasangan nomor urut 2 H Slamet Junaidi dan H Ahmad Mahfudz dengan menyentil kewenangan Kepala Dinas (Kadis) yang terkesan selama ini dikebiri serta jabatan Bupati hanya sebatas sampingan.
Dalam pernyataan penutupnya, Cabup KH Muhammad Bin Muafi Zaini secara garis besar menyampaikan bahwa dalam kepemimpinannya nanti akan menuntaskan sejumlah keluhan yang dirasakan masyarakat Sampang, terutama di daerah pedesaan. Pihaknya akan bersinergi dengan pemerintah pusat sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka demi kemaslahatan umat.
“Kami pasangan Mandat memastikan bahwa sudah tidak ada lagi Kasatgas disuruh memutuskan sesuatu tapi tidak di beri anggaran. Serta sudah tidak ada lagi Kepala Dinas yang tidak punya hak untuk mengelola anggaran,” tegas Kiai Mamak sapaan akrabnya.
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Prajjan, Camplong itu mengatakan, bahwa pasangan Mandat akan membawa Sampang lebih sejahtera dan berdaya saing. Karena menurutnya pada dasarnya pemimpin itu pelayan umat, serta tugas utamanya membantu mencari solusi dari persoalan yang di alami umat baik di desa maupun di kota.
“Janji kami tidak ada masalah yang tidak akan di carikan solusinya, kami mudah ditemui karena tinggal di Sampang. Secara berkala akan turun ke desa-desa menemui masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan dan kebutuhan masyarakat,” kata Ketua DPD Partai Golkar Sampang itu.
Sedangkan Cawabup H Abdullah Hidayat menegaskan, apabila pasangan Mandat di percaya oleh masyarakat untuk memimpin Sampang, maka kedua pasangan tersebut menempatkan jabatan itu sebagai yang utama bukan sampingan.
“Sekali lagi bukan sampingan, karena jabatan adalah amanah dan ini tentu saja terlalu mulia jika hanya di jadikan sampingan,” tandas H Ab.
Penulis/Editor : A Hairuddin